HADIS TENTANG URGENSI KESEHATAN
Oleh : Safrudin
I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan sesuatu yang berharga dalam kehidupan. Dalam hidup ini kita tidak bisa lepas dari yang namanya arti kesehatan. Karena pada dasarnya manusia itu sendiri terdiri dari unsur jasmani (jasad) dan rohani. Jasad maupun rohani mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh setiap pemiliknya. Hak badan atau jasad yang harus dipenuhi diantaranya yaitu diistirahatkan apabila lelah dan dibersihkan apabila kotor. Sunnah . Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan merupakan asas terpenting dalam hidup ini. Oleh karena itu agama Islam telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara menjaga kesehatan lewat hadis-hadis Rasulullah. Sebenarnya bagaimana Islam mengajarkan kesehatan? Maka dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas mengenai urgensi kesehatan bagi manusia.
II. Pembahasan
1. Hadits tentang mu'min yang kuat lebih baik dari mu'min yang lemah
عن أبى هرير ة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم المؤمن القوي خير وأحب الى الله من المؤمن الضعيف وفى كل خير احرص على ماينفعك واستعن بالله ولا تعجز وإن اصابك شيئ فلاتقل لو أنى، فعلت كان كذاوكذا ولكن قل قدر الله وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الشيطان (اخرجه مسلم فى كتاب القدر)
Artinya: Dari abi Hurairah ia berkata, kata Rasulullah: seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mu'min yang lemah dalam hal kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan allah dan jangan lemah semangat ( patah hati ) jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata "oh "andai kata tadinya aku melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu". Tetapi katakanlah "ini takdir Allah dan apa yang dikehendakinya pasti dikerjakannya". Ketahuilah bahwa sesungguhnya ucapan "andai kata" dan "jikalau" itu membuka peluang bagi setan." ( Dikeluarkan muslim dalam kitab Qadar)[1]
Sebagai seorang muslim kita dianjurkan oleh Nabi untuk kuat. Yang dimaksud kuat disini adalah kuat jasmani dan rohaninya. Dan kita juga dianjurkan agar jangan mengandai-andai., karena dengan mengandai-andai setan akan memasuki pikiran kita.
Dalam kitab Jami'us Shohih halaman 56 dijelaskan :
2. Hadist tentang fitrah manusia
عن أبى هرير ة رضى الله عنه سمعت النبى صلى الله عليه وسلم يقول الفطرة خمس الختان والاستحداد وقص الشارب وتقليم الاظفار ونتف الاباط (اخرجه البخارى فى كتاب اللباس)
Artinya: " Dari Abu Hurairah ra, saya mendengar Nabi SAW. Bersabda: "Fitrah itu ada lima , khitan, memotong rambut di bawah perut, mencukur kumis, memotong kuku dan men cabut bulu ketiak".[2]
Dari hadist diatas kita dapat mengetahui bahwa fitrah manusia itu ada lima dan kelima fitrah tersebut sangat berpengaruh dalam kesehatan dan kebersihan kita setiap hari
Didalam kitab Fathul Bari dijelaskan sebagai berikut:
3. Hadist tentang perintah bersiwak
عن أبى أمامة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال تسوكوا فإن السواك معلهرة للفم مرضاة لرب ما جاءنى جبريل إلا أوصاني بالسواك حتى لقد خشيت أن يفرض علي وعلى أمتى ولولا أنى أخاف أن أشق على أمتى لفرضته لهم (أخرجه ابن ماجه فى كتاب الطهارة وسننها) وفى رواية لدارمى عن أبى هريرة عن النبى صلى الله عليه وسلم قال لولا أن أشق على أمتى لامرتهم بالسواك عند كل صلاة (اخرجه الدارمي فى كتابه الطهارة)
Artinya: " Dari Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda " bersiwaklah kamu sesungguhnya hal itu dapat membersihkan mulut dan menyebabkan di ridhoi Allah. Tidak pernah Jibril datang ke padaku kecuali dia menyuruhku bersiwak sampai-sampai aku takut diwajibkan atasku dan umatku, dan jika aku tidak takut akan memberatkan umatku. Maka diwajibkan atas mereka "(Dikeluarkan oleh ibnu Majah dalam kitab Thoharoh dan sunnahnya). Dan dalam riwayat Dairomi dari Abu Hurairah bahwasanya rasulullah bersabda "jika aku tidak takut akan memberatkan umatku pasti aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak sholat.(Dikeluarkan Dairomi dalam kitab thoharoh)[3]
Nabi Muhammad sangat memperhatikan umatnya sampai- sampai beliau menganjurkan umatnya dalam hal yang sangat sepele, yaitu untuk bersiwak. Karena dengan bersiwak seorang akan menjadi pede jika berhadapan dengan orang lain.
Dari hadist pertama kita temukan bahwa mu'min yang lebih kuat lebih utama dari mu'min yang lemah, karena ia lebih di sukai oleh Allah. Maksud dari mu'min yang lebih kuat adalah jika Allah menurunkan suatu cobaan maka ia akan menerimanya dengan lapang dada, tawakkal, sabar dalam menjalani nya dan tetap berusaha, selalu optimis dan penuh semangat dalam mengerjakan aktifitas nya. Dan apabila ia ditimpa suatu kesusahan ia tidak sesegera menyalahkan tuhan, mungkin apa yang sedang ia alami (kesusahan) itu merupakan akibat dari perilakunya sendiri.
Hadist kedua diatas menyoroti tentang objek kesehatan itu sendiri, dimana hal ini lebih urgen, yang secara tidak langsung kita mudah melakukannya. Mengenai hal lima fitrah tersebut akan dibahas sebagai berikut:
1. Khitan
Berkhitan pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim as atas perintah Allah dan sekaligus merupakan sunnah atas umat Nabi Muhammad. Rasulullah bersabda yang artinya " Berkhitan itu sunnah bagi laki-laki dan kemuliaan bagi wanita.(Hr.Ahmad dan Muslim)
Dewasa ini para dokter telah menemukan akar permasalahan yang mana telah terungkap berbagai macam penyakit, yaitu penyakit kelamin, infeksi ketika berhubungan badan(bersetubuh) itu berawal dari penis yang tidak bersih karena ada selaput yang menghalangi, hingga di situ terdapat endapan kotoran yang tidak disiram atau dibersihkan.
2. Memotong rambut di bawah perut
Dalam istilah fiqih disebut istihdad, karena melakukannya dengan menggunakan besi atau pisau cukur. Adapun manfaatnya yaitu dapat memudahkan air masuk kesela-sela kemaluan, yan g mana sifat dari rambut tersebut adalah banyak ( lebat) hingga air susah melewatinya
3. Mencukur kumis
Asal mula tentang mencukur kumis ini tidak terlepas dari politik Islam. Pada saat fathul makkah, orang muslim hidup berdampingan dengan orang kafir, seakan-akan tidak ada suatu ciri khas dari orang muslim karena masih sama-sama orang arab. Oleh karena itu kemudian muncul ijtihad Rasul untuk orang-orang muslim agar mencukur kumis mereka dan memanjangkan jenggotnya. Bila kita hendak melakukan wudhu, kita disunahkan memasukkan air agar kotoran dalam hidung keluar, dan agar lancar terbuang maka kumis hendaknya dipotong agar tidak menghalangi, karena lubang hidung merupakan alat pernapasan kita .
4. Memotong kuku
Memotong kuku adalah salah satu fitrah manusia yang sering kita tinggalkan sehingga kita lupa ketika sehabis menyentuh atau memegang benda-benda yang tidak tahu itu bersih atau tidak secara ti dak langsung kuman-kuman itu hinggap disela-sela kuku jari kita, dan tidak lama kemudian akan mengendap dan masuk ketubuh lewat pori-pori.. Untuk menjaganya yaitu dengan cara membersihkan sela-sela kuku dengan teliti dan sabar, namun kita sering malas untuk melakukan itu, maka agama Islam (Rasul menyuruh) untuk memotong kuku.[4]
5. Mencabut bulu ketiak
Seperti kita ketahui bahwa ruas-ruas tubuh kita sering mengeluarkan keringat yang menimbulkan bau yang tidak sedap karena disebabkan ruas-ruas atau lekukan tubuh (ketiak) yang tak jarang tumbuh rambut-rambut, yang lama kelamaan keluar keringat yang kemudian mengkristal, sehingga menyimpan bau yang tidak sedap.
Dalam hadist ketiga dibahas lebih dalam dalam hal menjaga kesehatan dengan cara bersiwak. Bersiwak termasuk dalam lima fitrah manusia, karena bersiwak adalah cara yang lebih efisien dan menunjukkan bahwa seseorang itu sangat memperhatikan kesehatan dalam kesehariannya.
Adapun fungsi siwak yaitu untuk menghilangkan kotoran dalam sela-sela gigi dan menyegarkan mulut[5]. Adapun sunahnya bersiwak yaitu pada saat :
a. Mulut mulai bau tak sedap
b. Ketika bangun tidur
c. Ketika akan melakukan sholat
Dari Aisyah Rasulullah bersabda yang artinya “Dua rokaat bersiwak lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa siwak. ( Hr. Abu Naim)
d. pada waktu akan membaca al-qur'an
e. disunahkan pada waktu akan masuk rumah dan akan tidur.
Dari sini dapat diketahui bahwa Islam sangat memperhatikan kesehatan dari hal yang sekecil apapun, misalnya bersiwak.
Dari hadist pertama, kedua, dan ketiga dapat diambil pelajaran bahwa seorang mu'min dianjurkan untuk selalu menjaga dirinya agar selalu kuat dan sehat serta bisa menjaga hal-hal yang bisa menimbulkan suatu persoalan (penyakit) terhadap tubuh, dimana kita ketahui bersama bahwa lingkungan yang kita tempati tidak lepas dari bakteri dan kuman
III. Analisis
Dari penjelasan hadist-hadist diatas kita bisa mengambil suatu pelajaran bahwa sebenarnya islam sangat memperhatikan sekali masalah kesehatan, mulai dari hal-hal yang kecil sampai pada ha-hal yang besar pun telah diatur oleh Islam.. Namun dalam kehidupan sehari-hari sepertinya kita belum bisa menerapkan teori-teori kesehatan yang diajarkan oleh Rasulullah. Maka jangan heran apabila dalam kehidupan yang penuh kemajuan sekarang ini begitu banyak macam penyakit yang muncul dan menyerang manusia. Kalau saja kita bisa memahami dan dapat mengaplikasikan ajaran-ajaran Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari maka hidup kita akan menjadi selaras, serasi dan seimbang, penuh dengan kebahagiaan. Dengan demikian kitapun bisa beribadah dengan sempurna.
IV. Kesimpulan
Rasulullah menganjurkan agar kita menjadi seorang mu'min yang kuat dan sehat, karena orang yang sehat dan kuat disukai oleh Allah daripada yang lemah.
Manusia dianjurkan untuk berkhitan, memotong rambut dibawah perut, menkcukur kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.agar menjadi sehat. Selain itu kita juga dianjurkan untuk menjaga kesegaran mulut dengan cara bersiwak.
V. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, semoga karya kami ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. kami sadar bahwa dalam makalah kami ini masih banyak kesalahannya. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
§ Dr. Muhammad Faiz, Al-math, 1100 Hadist terpilih, Jakarta : Gema Insani Press,1994.
§ Al Ustadz H. Abdullah Shonhaji, dkk, Tarjamah Sunah Ibnu Majah, Semarang : CCv. As-syifa, 1992.
§ Yunus Ali Almuhdhor, Pilar-pilar Lampu Penerang, Semarang : Cv. Assyi fa 1993.
§ Prof. Drs H. Masjruk zuhdi, Masa'il Fiqhiyah, Jakarta : Cv. H. Mas Agung,1992..
§ Al Imam Taqiyudin Abu bakar Al huhsaini, Kifayatul Akhyar, Surabaya : Bina Ilmu, 1984.
§ Syarah Al Bukhari: Fathul Bari, oleh Abi Al-Fadl Al-Asqolani
§ Irsyadus Sari oleh Al-Qostholani
§ Jami'us Shohih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar